Perspektif Akal dan Badan


BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN AKAL DAN BADAN
1.    Akal
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu sesuai kemampuannya yang sangat tergantung pada luas pengalaman dan tingkat pendidikan (formal maupun informal) dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah.
 Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.
Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini.
Akal juga bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar. Akal juga mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan.
Akal fikiran tidak hanya digunakan untuk sekadar makan, tidur, dan berkembang biak, tetapi akal juga mengajukan beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul, alam dan masa yang akan dating. Kemampuan berfikir mengantarkan pada suatu kesadaran tentang betapa tidak kekal dan betapa tidak pastinya kehidupan ini.


2.    Badan

Badan manusia merupakan elemen dasar dalam pembentukan manusia. Menurut pandangan tradisional, badan merupakan kumpulan material yang membentuk suatu makhluk. Badan tidak hanya terbatas pada dimensi fisik (mekanisme gerakan), tetapi juga berbicara tentang keakuan. Maksudnya, jika seseorang membicarakan bagian tubuh dari seorang individu, orang tersebut juga membicarakan keseluruhan individu tersebut. Aktivitas badan: berjalan, lari, duduk, dll.

3.    Perspektif akal dan badan menurut teori identitas
Teori identitas yang pertama mengenai Teori Aspek-Ganda. Menurut teori ini, baik akal maupun badan tidak merupakan kesatuan yang terpisah dan berdiri sendiri, sehingga disebutkan bahwa sifatnya identik. Jika dianalogikan yaitu seperti koin mata uang, dimana memiliki dua sisi yang berberda, setiap sisi tidak bisa disatukan namun ketika salah satunya dihilangkan maka tidak bernilai.
Teori identitas yang kedua yaitu teori Identitas kontemporer. Teori ini mengatakan bahwa keadaan-keadaan mental itu sama dengan keadaan otak. Pembenaran yang diberikan kepada teori identitas adalah bahwa otak meskipun bersifat fisik, namun memiliki hubungan yang mungkin cukup rumit dengan akal. Terdapat aliran materialism dalam teori identitas kontemporer ini, yaitu rasa sakit, pikiran, ingatan, kenangan semua itu memang ada, namun merupakan proses sistem syaraf saja. Pandangan teori ini menghilangakan pemisah antara akal dan badan. Kritik mengenai teori ini yaitu kurangnya bukti-bukti yang menyakinkan bahwa keadaan mental itu sama dengan proses mental.
4.    Perspektif akal dan badan menurut Parapsikolog
Parapsikologi, merupakan fenomena diluar (para) proses indra dan psikologi konvensional. Teori ini membahas mengenai kekuatan akal (jiwa) seperti psychokinesis (menggerakkan benda dengan kekuatan pikiran), extra sensory perception atau disingkat ESP (memperoleh pengetahuan tanpa menggunakan indra), precognition (mengetahui sesuatu yang belum terjadi). Lalu teori ini juga membahas mengenai kejadian-kejadian luar biasa, seperti orang yang mampu menyembuhkan penyakit-penyakit dan keanehan (pengobatan alternative), UFO, bermuda, dianggap ada oleh orang-orang sehingga problem ini telah menjadi problem pemikiran dan gambaran manusia yang disebabkan oleh fungsi akal.






















DAFTAR PUSTAKA


https://id.wikipedia.org/wiki/Akal (diakases tanggal 17 Oktober 2017)





ex. 

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
          google_ad_client: "ca-pub-3942278484995348",
          enable_page_level_ads: true
     });
</script>

Comments

Popular posts from this blog

Historical Cost, Current Cost and Exit Price

Keterampilan Audit dan Menggali Bukti-Bukti Pemeriksaan

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENGETAHUAN MITOLOGI, FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN