AKUNTANSI UNTUK INSTRUMEN DERIVATIF


APPENDIX 17B -- AKUNTANSI UNTUK INSTRUMEN DERIVATIF
Instrument keuangan derivatif ini berguna untuk mengelola resiko. Perusahaan menggunakan nilai wajar atau arus kas dari instrument ini untuk mengoffset perubahan nilai wajar atau arus kas aktiva yang terkait dengan resiko tersebut. Pengguna derivatif yang semakin meningkat dibantu oleh perkembangan teknologi komputer dan komunikasi yang canggih, yang memberikan cara-cara baru untuk menganalisis informasi tentang pasar suatu kekuatan untuk memproses volume pembayaran yang tinggi.
MEMAHAMI DERIVATIF
            Kontrak forward dan kontrak opsi keduanya melibatkan penyerahan saham di masa depan dan nilai kontrak itu didasarkan pada aktiva yang mendasarinya. Pada Appendix 17B terdapat 3 jenis derivatif yang berbeda antara lain:
1.      Forward keuangan atau Future keuangan
2.      Opsi
3.      Swap
Siapa yang menggunakan Derivatif dan mengapa mengunakannya?
Apabila suatu perusahaan ataupun setiap orang yang memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam bisnisnya, perusahaan atau mereka dapat menggunakan kontrak derivatif untuk melindungi perusahaannya maupun dirinya dari berbagai jenis resiko sehingga dalam menggunakan kontrak derivatif mencapai tujuannya.
Produsen dan Konsumen
Dalam bisnis harga komoditas sangat mudah berubah dan tergantung pada cuaca, produksi pangan, dan kondisi ekonomi umum. Agar dapat membuat rencana secara efektif, maka produsen dan konsumen dapat betindak untuk menguncipendapatan atau biaya masa depan tertentu supaya mereka dapat menjalankan bisnisnya dengan berhasil.
Spekulator dan Arbitrajur
Spekulator atau spekulan merupakan pedagang yang berusaha untuk memperoleh laba dengan resiko yang relatif besar berdasarkan perkiraan akan terjadinya perubahan harga.
Pemakai lain derivatif adalah arbitrajur merupakan orang atau pihak yang terlibat dalam proses pembelian dan penjualan sura-surat berharga, atau komoditi, atau mata uang pada lebih dari satu pasar mendapatkan keuntungan. Pemain pasar ini berusaha untuk memanfaatkan inefisiensi dalam berbagai pasar derivatif. Mereka berusaha untuk mengunci laba dengan secara serentak memasuki suatu transaksi dalam dua pasar atau lebih.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI UNTUK DERIVATIF
            Dalam SFAS No. 133, FASB menyimpulkan bahwa derivatif seperti forward dan opsi merupakan aktiva serta kewajiban, dan harus dilaporkan dalam neraca pada nilai wajar.
            Pada laporan laba-rugi, setiap keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diakui dalam laba, jika derivatif digunakan untuk tujuan spekulasi. Jika derivatif tersebut digunakan untuk tujuan hedging (pembendungan), maka akuntansi untuk setiap keuntungan atau kerugian akan tergantung pada jenis hedge yang digunakan. Akuntansi untuk transaksi hedging dibahas nanti Appendix ini.
            Secara ringkas, pedoman berikut digunakan dalam akuntansi untuk derivatif.
1.      Derivatif harus diakui dalam laporan keuangan sebagai aktiva dan kewajiban.
2.      Derivatif harus dilaporkan pada nilai wajar.
3.      Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari spekulasi dalam Derivatif harus segera diakui dalam laba.
4.      Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari hedging dilaporkan dengan cara yang berbeda, tergantung pada jenis hedging.
Contoh Instrumen Keuangan Derivatif—Spekulasi
Guna mengilustrasikan pengukuran dan pelaporan instrument keuangan Derivatif untuk tujuan spekulasi, kita akan menelaah Derivatif yang nilainya berkaitan dengan harga pasar saham biasa. Sebuah perusahaan dapat merealisasi keuntungan dari kenaikan nialai saham dengan menggunakan instrument keuangan Derivatif, seperti opsi beli (call option). Opsi beli memberikan pemiliknya hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli saham pada harga yang telah ditentukan (sering disebut sebagai harga strike (strike price) atau harga penggunaan (exercise price).
Ilustrasi : Asumsikan bahwa perusahaan membeli sebuah kontrak Call option pada 2 januari 2011, saham ketika saham Lerodo diperdagangkan pada $ 100 per lembar. Kontak memberikan opsi untuk membeli 1.000 lembar saham (jumlah national) pada harga $ 100 per saham. Opsi berakhir tanggal 30 April 2011. Perusahaan membeli Call Option seharga $ 400 dan membuat jurnal pada tanggal 2 Januari 2011 sebagi berikut :
Call Option                                                                               400
         Cash                                                                                                   400
Pembayaran ini disebut sebagai premi opsi.
 




Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah perbedaan antara harga pasar dan harga strike yang telah ditentukan pada suatu waktu. Nilai itu merupakan jumlah yang direalisasi oleh pemegang opsi jika opsi itu digunakan segera
Nilai waktu (time value) mengacu pada niali opsi yang berada diatas nilai intrinsiknya. Niali waktu mencerminkan kemungkinan opsi itu mempunyai niali wajar yang lebih besar dari nol karena ada sejumlah harapan bahwa harga saham ke atas nilai strike selama jangka waktu opsi.

Data tambahan yang berhubungan dengan call option :
Tanggal
Harga Pasar saham Laredo
Nilai waktu dari Call Option
31 Maret 2011
$ 120 per lembar
$ 100
16 April 2011
$ 100 per lembar
$   60





Identifikasi :
Nilai Intrisik dari kontrak Call Option Saham Laredo sekarang adalah $ 20.000. sehingga perusahaan dapat menggunkan Call Option untuk membeli 1.000 lembar saham  dengan harga $100 per lembar dan menjualnya kembali dengan harga $ 120 per lembar sehingga perusahaan memperoleh keuntungan $ 20.000 ( $ 120.000 - $ 100.000).
Jurnal untuk mencatat meningkatan nilai intrinsiknya pada tanggal 31 Maret 2011 :
Call Option                                                                          20.000
         Unrealized  Holding Gain or Loss – Income                                 20.000

  Suatu penilaian pasar menunjukan bahwa nilai waktu dari opsi pada 31 Maret 2011 adalah $100.  Jurnal untuk mencatat perubahan nilai opsi ini adalah sebagi berikut :
Unrealized  Holding gain or Loss – Income                             300
         Call Option                                                                                         300

Pada tanggal 31 maret 2011, perusahaan  melaporkan Call Option di Laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya $20.100. Unrealized holding gain akan menaikan laba bersih periode berjalan, dan kerugian akan mengurangi laba bersih.

Tanggal 6 april 2011, pembaruan nilai Opsi untuk penurunann nilai intrinsik sebesar $5,000 ([$20 - $15] x 1.000). Jurnalnya :
Unrealized Holding Gain or Loss – Income                          5.000
         Call Option                                                                                      5,000

Penurunan nilai waktu dari opsi sebesar $40 ($100 - $60), dicatat sebagai berikut :
Unrealized   Holding Gain or Loss – Income                             40
         Call Option                                                                                           40
Kemudian pada waktu penyelesaian, nilai wajar dari Call Option adalah sebesar $15.060. sehingga jurnalnya sebagai berikut :
Cash                                                                                                         15.000
Loss on Settlement of Call Option                                               60
         Call Option                                                                                    15.060




Mengikhtisarkan pengaruh kontrak Call Option terhadap laba :
Tanggal
Transaksi
Pengaruh Laba (Rugi)
31 Maret 2011
Kenaikan bersih nilai Call Option
    ($20.000 - $300)
                  $ 19.700
16 April 2011
Penurunan nilai Call Option ($5.000 + $ 40)
                     (5.040)
16 April 2011
Menyelesaikan Call Option
                         (60)

Total Laba Bersih
                   $ 14.600

Perbedaan antara Instrumen Keuangan Tradisional dan Derivatif
Instrument keuangan Derivatif mempunyai tiga karakteristik dasar, antara lain:
1.      Instrument tersebut mempunyai (1) satu atau lebih dasar (underlyings) dan (2) provisi pembayaran yang teridentifikasi. Hal yang mendasarinya adalah suku bunga yang ditetapkan, harga sekuritas, harga komoditi, indeks harga atau tariff, atau variable lainnya yang berkaitan dengan pasar. Pembayaran ditentukan oleh interaksi dasar tersebut dengan jumlah nominal atau jumlah saham, atau unit lain yang ditetapkan dalam kontrak Derivatif (dikenal sebagai jumlah notional).
2.      Instrument tersebut memerlukan investasi kecil atau tanpa investasi sama sekali pada awal kontrak. Untuk menggambarkannya, perusahaan membayar premi yang rendah untuk membeli opsi beli—suatu jumlah yang jauh lebih kecil jika saham dibeli sebagai investasi langsung.
3.      Instrument tersebut mengharuskan atau memperbolehkan penyelesaian bersih, perusahaan dapat merealisasi laba atas opsi beli tanpa harus memiliki saham itu. Karakteristik penyelesaian bersih ini berfungsi mengurangi biaya transaksi yang berkaitan dengan Derivatif.

Ilustrasi mengenai perbedaan antara instrument keuangan tradisional dan Derivatif.
 









DERIVATIF YANG DIGUNAKAN UNTUK HEDGING
Fleksibilitas dalam penggunaan dan karakteristik biaya Derivatif yang relatif rendah terhadap instrument keuangan tradisional, menjelaskan mengapa Derivatif menjadi begitu popular dalam tahun-tahun terakhir. Dewasa ini penggunaan Derivatif dalam manajemen resiko telah semakin meningkat.
Derivatif dapat digunakan untuk mengoffset dampak negatif dari perubahan suku bunga atau kurs tukar mata uang asing. Penggunaan Derivatif ini dikenal sebagai hedging (pembendung atau penangkal resiko).
SFAS No. 133 menetapkan standar akuntansi dan pelaporan untuk instrument keuangan Derivatif yang digunakan dalam aktivitas hedging. Akuntansi khusus diperkenankan untuk dua jenis hedging—hedging nilai wajar dan arus kas.
Hedging Nilai Wajar
Dalam hedging niali wajar (fair value hedge), suatu Derivatif digunakan untuk membendung atau mengoffset exposure terhadap perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban yang diakui atau komitmen perusahaan yang belum diakui. Dalam posisi hedging yang sempurna, keuntungan atau kerugian atas nilai wajar Derivatif dan aktiva atau kewajiban yang dihedging harus sama dan saling mengoffset.
Perusahaan menggunkan Swap suku bunga untuk membendung risiko bahwa perubahan suku bunga akan berdampak buruk terhadap nilai wajar kewajiban obligasi. Atau menggunkan Put Option untuk membendung risiko suatu investasi ekuitas akan menurun nilainya.

Ilustrasi : Asumsikan  bahwa pada tanggal 1 April 2011, Hayward Co. Membeli 100 saham biasa dari Perusahaan Sonoma dengan nilai pasarnya  $100 per lembar. Hayward  tidak bermasksud untuk memperdagangkannya  seacra aktif investasi ini sehingga diklasifikasikan  sebagi non-trading equity  investement. Hayward mencatat :
Equity Investment                                                                 10.000
         Cash                                                                                              10.000

Non-trading Equity Investment  dicatat dengan nilai wajarnya di laporan posisis keuangan dan mencatat unrealized gains atau losses di ekuitas sebagai bagian dari laba komperhensif lainnya.  saham Sonomo naik menjadi $ 125 per lembar  selama tahun 2011, sehingga Hayward harus membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2011 :
Security fair Value Adjustement                                             2.500
         Unrealized Holding Gain or Loss – Equity                                     2.500

Kemudian untuk menghindari risiko, Hayward mengunci keuntungan inii atas investasi Sonoma dengan membeli Put Option  atas 100 lembar saham tersebut.
Kontrak diadakan pada tanggal 2 Januarai 2012 dan kadaluarsanya dua tahun mendatang. Tak ada jurnal untukk tanggal tersebut hanya momerandum sebagai bukti bahwa kontrak Put Option  telah ditandatangani  sebagi hedging nilai wajar untuk investasi Sonoma.
Dan pada tanggal 31 Desember 2012, harga saham tersebut turun menjadi $120 per lembar, Jurnal yang dibuat oleh Hayward adalah ::
Unrealized Holding gain or Loss – Income                                       500
          Security Fair Value Adjustment                                                                   500

Setelah penetapan hedging, akuntansi untuk non-tranding equity investement berubah dari IFRS biasa. Kerugian yang belum direalisasikan dicatat dalam laba, bukan dalam ekuitas.  Untuk menghilangkan ketidaksesuaian  keuntungan atau kerugian dala laporan laba rugi. Jurnal untuk mencatat kenaikan nilai Put Option atas saham Sonoma per 31 Desember 2012 :
Put Opsi                                                                                    500
         Unrealized Holding Gain or Loss – Income                                       500

Penurunan harga saham menyebabkan  kenaikan nialai wajar dari Put Opsi. Kemudian kenaikan nilai wajar opsi akan mengoffset atau membendung penurunan nilai darai Hayward’s non-trading investment.  Dengan menggunkan akuntansi nalai wajar untuk kedua instrument keuangan itu. Laporan keuangan akan mencerminkan substansi yang mendasari exposure  bersih terhadap terhadap rissko  yang dihadapi Hayward  dari memilih saham Sonoma.

            Perusahaan biasanya menggunakan beberapa jenis hedging nilai wajar. Sebagai contoh, perusahaan menggunakan swap suku bunga untuk membendung resiko bahwa perubahan suku bunga akan berdampak buruk terhadap nilai wajar kewajiban hutang. Atau opsi jual untuk membendung resiko bahwa suatu investasi ekuitas akan menurun nilainya.
            Laporan laba-rugi menunjukkan bahwa keuntungan atas opsi jual mengoffset kerugian atas sekuritas yang tersedia untuk dijual. Pelaporan untuk instrument keuangan ini, meskipun hal itu mencerminkanhubungan hedging, mengilustrasikan mengapa FASB berpendapat bahwa akuntansi nilai wajar memberikan informasi yang paling relevan tentang instrument keuangan, termasuk Derivatif.
Hedging Arus Kas
Hedging arus kas (cash flow hedges) digunakan untuk membendung exposure terhadap resiko arus kas (cash flow risk), yang merupakan hasil dari variabilitas arus kas. Pada umumnya, Derivatif diukur dan dilaporkan pada nilai wajarnya di neraca, dan keuntungan atau kerugian dilaporkan secara langsung dalam laba bersih. Akan tetapi, Derivatif yang digunakan dalam hedging arus kas diperhitungkan sebesar nilai wajarnya di neraca, meskipun keuntungan atau kerugian dicatat dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif lainnya.
Kontrak future (future contact) memberi hak dan kewajiban kepada pemegangnya untuk mebeli aktiva pada harga yang telah ditentukan selama periode waktu tertentu.
Ilustrasi :  September 2011, Allied menandatangani kontak future  yang memberinya hak dan kewajiban untuk membeli  1.000 metrik ton aluminium  seharga $1,550 per ton. Harga kontrak ini berlaku sampai kontak tersebut kadaluarsa. Pada tanggal pembuatan kontrak tidak ada jurnal yang dibuat cukup memorandum sebagi bukti dilakukankan sebuah perjanjian kontrak.
31 Desember 2011 harga aluminium meningkat  menjadi $ 1.575 per ton dan jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut :
Future Contract                                                                   25.000
         Unrealized Holding  Gain or Loss  - Equity                                  25.000
([$1.575 -$1.550] x 1.000 ton)

Karena Allied belum membeli dan menjual persediaan itu, maka  hal ini merupakan suatu transaksi yang diantisipasi (anticiple transakction). Keuntungan dan kerugian atas kontrak future diakumulasikan ke dalam ekuitas sebagai bagian laba komperhensif lainnya sampai periode persediaan itu dijual, dengan demikian mempengaruhi laba (dipengaruhi oleh HPP).
Pada tanggal 1 januari 2012, Allied membeli 1.000 ton aluminium seharga $1.575. Jurnal yang perlu dibuat sebagi berikut :
Aluminium Inventory                                                      1.575.000
         Cash                                                                                         1.575.000
Dan pada waktu yang sama dibuat penyelesaian atas kontrak future, Jurnalnya :
Cash                                                                                                        25.000
         Future Contract ($1.575.000-$1.550.000)                                    25.000

 Kemudian asumsikan bahwa aluminium di proses menjadi barang jadi (kaleng). Total HPP adalah $1.700.000 dan menjualnya pada bulan Juli 2011 dengan harga jual $2.000.000. Jurnalnya :
Cash                                                                                2.000.000
         Sales Revenue                                                                           2.000.000
Cost of Good Sold                                                           1.700.000
         Inventory (Kaleng)                                                                    1.700.000

Karena pengaruh transaksi  yang diantisipasi sekarang telah mempengaruhi laba, maka Allied membuat jurnal yang berkaitan dengan transaksi Hedging :
 Unrealized Holding Gain or Loss – Equity                        25.000
         Cost of Good Sold                                                                         25.000

MASALAH PELAPORAN LAINNYA
Masalah-masalah tambahan lain yang penting adalah sebagai berikut:
1.      Akuntansi untuk Derivatif yang tertanam.
2.      Mengkualifikasikan criteria hedging.
3.      Pengungkapan tentang instrument keuangan dan Derivatif.
Derivatif yang Tertanam
Seperti yang ditunjukkan di awal Appendix ini, pendorong utama guna menyeragamkan dan meyempurnakan standar akuntansi untuk Derivatif adalah inovasi yang  cepat dalam pengembangan instrument keuangan yang rumit. Dalam tahun-tahun terakhir, inovasi ini telah menjurus pada pengembangan sekuritas hybrid (hybrid securities), yang mempunyai karakteristik baik sebagai hutang maupun ekuitas dan seringkali merupakan gabungan dari instrument keuangan tradisional serta Derivatif.
Guna memberikan konsistensi dalam akuntansi untuk instrument Derivatif yang serupa, Derivatif tertanam harus diperhitungkan serupa dengan instrument Derivatif lainnya. Kerena itu, untuk menghitung Derivatif yang tertanam dalam sekuritas hybrid harus dipisahkan dari sekuritas tuan rumah dan diperhitungkan dengan menggunakan akuntansi untuk Derivatif. Proses pemisahan ini dikenal sebagai pemotong (bifurcation). Jadi, seorang investor dalam obligasi konvertibel diwajibkan untuk memisahkan komponen opsi saham  dari instrument itu dan memperhitungkan Derivatif (opsi saham) pada nilai wajarnya dan instrument tuan rumah (hutang) menurut GAAP, seolah-olah tidak ada Derivatif yang tertanam.

Mengkualifikasikan Kriteria Hedging
FASB mengidentifikasi criteria tertentu yang harus dipenuhi oleh transaksi hedging sebelum akuntansi khusus untuk hedging diperlukan. Criteria ini dirancang untuk memastikan bahwa akuntansi hedging telah digunakan dengan cara yang konsisten di seluruh transaksi hedging yang berbeda. Criteria umum ini berkaitan dengan bidang-bidang berikut:
1.      Penunjukkan, manajemen resiko, dan dokumentasi. Pada awal hedging , harus ada dokumentasi formal dari hubungan hedging, tujuan manajemen resiko perusahaan , dan strategi untuk melakukan hedging. Penunjukkan (designation) mengacu pada pengidentifikasian instrument hedging, pos atau transaksi yang dihedging, sifat resiko yang dihedging, dan bagaimana instrument hedging akan mengoffset perubahan nilai wajar atau arus kas yang berasal dari resiko yang dihedging.
FASB memutuskan bahwa penunjukkandan dokumentasi sangat penting dalam penerapan model akuntasni hedging khusus. Tanpa persyaratan ini, perusahaan akan berusaha untuk menerapkan ketentuan akuntansi hedging secara retroaktif hanya dalam menanggapi perubahan negative atas kondisi pasar, untuk mengoffset dampak negatif dari suatu transaksi terhadap laporan keuangan. Dengan memperbolehkan akuntansi hedging khusus dalam keadaan seperi itu dapat menyembunyikan sifat spekulatif dari transaksi awal.
2.      Efektivitas hubungan hedging. Pada awal dan atas dasar berkelanjutan, hubungan hedging diperkirakan akan sangat efektif (hedging effective) dalam memperoleh pengoffsetan perubahan niali wajar atau arus kas. Penilaian atas efektivitas ini akan diperlukan pada waktu laporan keuangan disiapkan.
Pedoman umum untuk efektivitas ini adalah bahwa nialai wajar atau arus kas instrument hedging (Derivatif) dan pos yang dibendung memperlihatkan tingkat korelasi yang tinggi. Dalam praktek, efektivitas yang tinggi akan diasumsikan apabila korelasi mendekati satu , nilai wajar dan arus kas berkorelasi secara tepat.
3.      Pengaruh perubahan nilai wajar atau arus kas terhadap laba yang dilaporkan. Perubahan nilai wajar dari pos yang dibendung (dihedge) atau variasi dalam arus kas transaksi hedging yang diramalkan harus mempunyai potensi  untuk mengubah jumlah yang diakui dalam laba yang dilaporkan. Disini tidak diperlukan akuntansi hedging khusus, jika baik instrument hedging maupun pos yang dihedge diperhitungkan pada nilai wajar menurut GAAP yang berlaku.
Ketentuan Pengungkapan
SAFS No. 133 memberikan pedoman akuntansi komprehensif untuk Derivatif. Selain itu, SAFS No. 107 memberikan pedoman umum untuk pengungkapan instrument keuangan tradisional. Persyaratan utama untuk pengungkapan yang berkaitan dengan instrument keuangan adalah sebagai berikut:
1.      Suatu perusahaan harus mengungkapkan nilai wajar dan nilai tercatat yang berkaitan dari instrument keuangannya dalam bentuk laporan keuangan, dalam catatan, atau dalam suatu table ringkasan yang memperjelas apakah jumlah-jumlah tersebut merupakan aktiva atau kewajiban.
2.      Pengungkapan nilai wajar harus membedakan antara instrument keuangan yang ditahan atau diterbitkan untuk tujuan selain dari perdagangan. Untuk instrument keuangan Derivatif, perusahaan harus mengungkapkan tujuannya dari menahan atau menerbitkan instrument itu (spekulasi atau hedging), konteks hedging (nilai wajar atau arus kas), dan strategi untuk mencapai tujuan manajemen resiko.
3.      Tidak boleh menggabungkan, menjumlahkan, atau mengurangkan nilai wajar instrument keuangan yang terpisah, sekalipun instrument itu dianggap berhubungan.
4.      Menunjukkan klasifikasi terpisah dari laba komprehensif lainnya keuntungan atau kerugian bersih atas instrument Derivatif yang ditetapkan dalam hedging arus kas.
5.      Memberikan informasi kuantitatif tentang resiko pasar Derivatif, dan juga aktiva serta kewajiban lainnya. Informasi semacam itu harus konsisten dengan prosedur manajemen resiko serta berguna untuk membandingkan hasil-hasil dari penggunaan instrument keuangan Derivatif.
Walaupun pengungkapan tambahan atas nilai wajar memberikan informasi berguna bagi pemekai laporan keuangan, namun hal itu umumnya hanya diberikan sebagai instrument tambahan.
Nilai wajar kas dan ekuivalen kas, investasi jangka pendek, hutang jangka pendek mendekati biayanya karena jatuh tempo yang segera dan jangka yang pendek dari instrument keuangan tersebut. Nilai wajar investasi jangka panjang (dan beberapa Derivatif) didasarkan pada harga pasar yang dikutip pada tanggal pelaporan. Nilai wajar hutang jangka panjang dan beberapa Derivatif didasarkan pada harga pasar instrument serupa atau dengan mendiskontokan arus kas yang diharapkan pada tingkat yang tersedia saat ini bagi perusahaan untuk instrument dengan resiko dan jatuh tempo serupa.

     Penggunaan                            Akuntansi                                          Akuntansi untuk                      
      Derivatif                     untuk Derivatif                       pos yang dihedge               Contoh umum
Spekulasi                             Pada awal nilai wajar dengan      Tidak berlaku                                     Opsi beli atau opsi jual
                                                keuntungan dan kerugian                                                                            atas sekuritas ekuitas
                                                kepemilikan yang belum                                                                              
                                                direalisasikan dicatat pada laba
Hedging nilai wajar          Pada nilai wajar dengan                                Pada nilai wajar dengan                                Opsi jual untuk
                                                keuntungan dan kerugian            keuntungan dan kerugian            menghedging investasi
                                                kepemilikan dicatat pada laba    dicatat pada laba                              ekuitas
Arus kas                               Pada nilai wajar dengan                                Menggunakan prinsip-                  Penggunaan kontrak
                                keuntungan dan kerugian            prinsip akuntansi yang                   future untuk menghe-
                                kepemilikan yang belum               berlaku umum lain untuk             dging pembelian
                                direalisasikan dari hedging           posyang hedge                                 persediaan yang di-
                                dicatat dalam laba kompr-                                                                            ramalkan
                                ehensif lain dan direklasifi-
                                kasikan dalam laba apabila arus
                                kas transaksi hedging
                                mempengaruhi laba
 
Jika suatu perusahaan tidak mampu memperoleh estimasi nilai wajar, maka perusahaan harus mengungkapkan informasi yang relevan bagi estimasi niali wajar itu (seperti persyaratan estimasi tersebut) dan alasan mengapa tidak dapat memperoleh estimasi nilai wajar.








Seperti ditunjukkan akuntansi umum untuk Derivatif didasarkan pada nilai wajar. SFAS No. 133 juga menetapkan pedoman akuntansi khusus ketika Derivatif digunakan untuk tujuan hedging (hedging purposes). Sebagai contoh, apabila opsi jual digunakan untuk menghedge perubahan harga dalam investasi saham yang tersedia untuk dijual dalam hedging nilai wajar, maka keuntungan yang belum direalisasi atas investasi dicatat dalam laba, yang bukan merupakan GAAP bagi sekuritas yang tersedia untuk dijual tanpa hedging. Akuntansi khusus ini dapat dipakai untuk melaporkan secara akurat sifat dari hubungan hedging dalam neraca (opsi jual dan investasi keduanya dicatat pada nilai wajar) dan dalam laporan laba-rugi (pengoffsetan keuntungan dan kerugian dilaporkan pada periode yang sama).
Akuntansi khusus juga digunakan untuk hedging arus kas. Derivatif yang digunakan dalam mengkualifikasi hedging arus kas diperhitungkan pada nilai wajarnya dineraca, tetapi keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dicatat dalam laba komprehensif lain sampai pos yang dihedge dijual atau diselesaikan. Dalam hedging arus kas, pos yang dihedge terus dicatat pada biaya historisnya. 

CONTOH  AKUNTANSI HEDGING KOMPREHENSIF
Swap adalah transaksi di antara dua pihak di mana pihak pertama berjanji untuk melakukan pembayaran kepada pihak kedua. Demikian pihak kedua berjanji untuk melakukan pembayaran si,ultan kepda pihak pertama. Jenis swap yang paling umum adalah swap suku bunga (interest rate swap), dimana pihak pertama melakukan pembayaran berdasarkan suku bunga yang tetap atau mengambang dan pihak kedua melakukan hal yang berlawanan. Biasanya bank-bank money-center yang besar yang mempertemukan kedua pihak dan menangani arus pembayaran diantara mereka.

Hedging Nilai Wajar
Ilustrasi : Asumsikan bahwa Jones Company menerbitkan  obligasi dengan suku bungan tetap 8%, 5 tahun, senialai $1.000.000 pada tanggal 02 Januari 2011. Jurnalnya :
Cash                                                                                1.000.000
         Bonds Payable                                                                          1.000.000

Karena takut jika suku bunga turun maka Jones Co. Melakukan kontrak swap. Syarat kontrak swap adalah sebagai berikut :
1.      Jones menerima pembarayan tetap pada 8% (berdasarkan jumlah $ 1.000.000)
2.      Jones membayar suku bunga variabel, berdasarkan suku bunga pasar yang berlaku sepanjang umur kontrak ( suku bunga pasar 6,8%)
3.      Tanggal penyelesaian untuk swap sesuai dengan tanggal pembayaran bunga atas hutang (31 Desember).
Pada setiap pembayaran bunga (tanggal penyelesaian), Jones dan pihak lawan akan menghitung perbedaan antara suku bunga pasar periode berjalan dan suku bunga tetap serta menentukan nilai swap tersebut. Akhibatnya, jika suku bunga turun, maka nilai kontrak swap bagi Jones akan meningkat (untung), dan pada saat yang sama kewajiban dengan suku bunga tetap tersebut akan naik (Rugi).
Asumsikan  bahwa swap itu dilakukan pada tanggal 2 Januari 2011. Tidak ada jurnal yang dibuat hanya memerandum saja.
Pada akhir tahun 2011, pembayaran bunga atas obligasi itu dilakukan. jurnalnya :
Interest Expense                                                                   80.000
         Cash (8% x 1.000.000)                                                                  80.000

Pada akhir tahun 2011, suku bunga menurun dan karena itu nilai kontrak swap akan naik. Dan pada saat yang sama dilakukan penyelesaian  pembayaran atas kontrak swap. Jones membuat jurnal :
Cash                                                                                     12.000
         Interest Expense                                                                             12.000
([8% x 1.000.000]– [6,8% x 1.000.0000])

Selain itu, suatu penilaian pasar menunjukan bahwa nilai swap suku bunga telah naik sebesar $40.000. kenaikan ini dicatat sebagai berikut :
Swap  Contract                                                                    40.000
         Unrelized  Holding Gain or Loss – Income                                   40.000

Karena suku bunga meneurun maka perusahaan mencatat kenaikan kewajibannya.
Unrealized Holding Gain or Loss – Income                        40.000
         Bonds Payable                                                                               40.000

Pada laporan laba rugi, beban bunga akan tercatat sebesar $68.000. karena swap ini Jones Co,  telah mengubah  suku bunga tetap menjadi suku bunga variabel. Selain itu  keuntungan atas swap juga mengoffset  kerugian yang berkaitan dengan kewajiban hutang, karenanya keuntungan  atau kerugian bersih atas aktivitas hedging adalah nol.
Ringkasnya, akuntansi untuk hedging nilai wajar mencatat nilai derivatif pada nilai wajarnya dineraca, dengan setiap keuntungan dan kerugian yang dicatat  pada laba. Jadi, keuntungan atas swap mengoffset atau membendung kerugian atas hutang obligasi, karena penurunan suku bunga.




ex.
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
          google_ad_client: "ca-pub-3942278484995348",
          enable_page_level_ads: true
     });
</script>




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Historical Cost, Current Cost and Exit Price

Keterampilan Audit dan Menggali Bukti-Bukti Pemeriksaan

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENGETAHUAN MITOLOGI, FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN